Mengenal Candesartan dan Amlodipine

Agar tidak bingung saat beli obat tensi, kali ini kita akan bahas perbedaan Candesartan dan Amlodipine. Kira-kira mana yang lebih bagus untuk mengatasi hipertensi.

Karena memang Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi masalah kesehatan yang umum dijumpai, terutama bagi mereka sudah berumur diatas 30 tahun.

Jika tidak terkontrol, kondisi ini dapat memicu masalah serius seperti penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal. Sehingga membutuhkan perawatan yang lebih intensif.

Untungnya, ada berbagai jenis obat yang efektif membantu mengendalikan tekanan darah, beberapa yang paling umum adalah Candesartan dan Amlodipine.

Keduanya merupakan obat antihipertensi yang sering diresepkan dokter,hanya saja mereka bekerja dengan cara yang berbeda.

Jika anda pernah dengar istilah Angiotensi Receptor Blocker, nah obat Candesartan ini termasuk pada Golongan obat ini.

Obat ini bekerja dengan menghambat kerja angiotensin II, yaitu hormon yang menyebabkan pembuluh darah menyempit.

Dengan menghambat hormon ini, Candesartan membantu melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.

Candesartan umumnya digunakan untuk mengobati hipertensi esensial dan dapat juga diresepkan untuk kondisi lain sesuai pertimbangan dokter.

Sementara itu, Amlodipine adalah obat golongan Calcium Channel Blocker (CCB).

Cara kerja obat ini biasanya menghambat adanya penyerapan kalsium ke sel otot jantung serta pembuluh darah. Dengan cara ini, maka tekanan darah akan turun.

Amlodipine tidak hanya efektif untuk mengatasi hipertensi, tetapi juga sering digunakan sebagai pengobatan lini pertama untuk iskemia miokard (angina stabil atau angina vasospastik/Prinzmetal).

Sebagai basis pengetahuan dasar, mungkin beberapa pembahasan terkait perbedaan kedua jenis obat ini berguna bagi anda.

Beda Candesartan vs Amlodipine

1.  Golongan Obat

Perbedaan mendasar terletak pada golongan obatnya. Candesartan adalah obat antihipertensi dari golongan Angiotensin Receptor Blocker (ARB).

ARB bekerja dengan menghambat reseptor angiotensin II, hormon yang berperan dalam penyempitan pembuluh darah.

Dengan menghambat reseptor ini, Candesartan membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga tekanan darah menurun.

Di sisi lain, Amlodipine termasuk dalam golongan Calcium Channel Blocker (CCB). Bekerja dengan cara menghalangi sel otot jantung dan pembuluh darah dalam menyerap kalsium.

Dengan cara ini maka otot jantung dan pembuluh darah menjadi lebih rileks, yang pada akhirnya menurunkan tekanan darah.

Cek postingan: Perbedaan Kandungan Folamil genio vs Blackmores pregnancy

2.  Mekanisme Kerja

Meskipun keduanya bertujuan menurunkan tekanan darah, cara kerja Candesartan dan Amlodipine sangat berbeda. Candesartan bekerja pada sistem hormon, sedangkan Amlodipine bekerja langsung pada otot jantung dan pembuluh darah.

Candesartan menghambat angiotensin II, hormon yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Dengan terhambatnya angiotensin II, pembuluh darah menjadi lebih lebar dan tekanan darah pun turun.

Sementara itu, Amlodipine menghambat masuknya kalsium ke dalam sel otot jantung dan pembuluh darah. Kalsium berperan penting dalam kontraksi otot.

 Dengan terhambatnya kalsium, otot jantung dan pembuluh darah menjadi lebih rileks, sehingga tekanan darah turun.

3.  Efek Samping Umum

Setiap obat memiliki potensi efek samping, begitu pula Candesartan dan Amlodipine. Penting untuk mengetahui efek samping yang mungkin timbul agar Anda dapat mewaspadainya.

Efek samping umum Candesartan meliputi pusing dan sakit kepala. Beberapa orang juga melaporkan mengalami infeksi saluran pernapasan atas.

Sementara itu, efek samping umum Amlodipine meliputi sakit kepala, pusing, mengantuk, debaran jantung, sakit perut, mual, dan edema (bengkak, terutama di kaki dan pergelangan kaki).

Kelelahan juga sering dilaporkan sebagai efek samping Amlodipine. 

4.  Indikasi Tambahan

Selain untuk mengobati hipertensi, Amlodipine memiliki indikasi tambahan yang tidak dimiliki Candesartan. Amlodipine sering digunakan sebagai pengobatan lini pertama untuk iskemia miokard (angina stabil atau angina vasospastik/Prinzmetal).

Angina adalah nyeri dada yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jantung.

Amlodipine membantu melebarkan pembuluh darah koroner, sehingga meningkatkan aliran darah ke jantung dan mengurangi nyeri dada.

Candesartan umumnya hanya digunakan untuk mengobati hipertensi esensial. Namun, dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkannya untuk kondisi lain berdasarkan pertimbangan medis yang matang.

5.  Keamanan Penggunaan

Keamanan penggunaan obat sangat penting, terutama bagi wanita hamil dan menyusui.

Candesartan termasuk dalam kategori kehamilan D. Artinya, terbukti berisiko terhadap janin. Candesartan tidak boleh digunakan oleh wanita hamil dan menyusui.

Amlodipine termasuk dalam kategori kehamilan C. Artinya, mungkin berisiko (gunakan hati-hati jika manfaat melebihi risiko).

Amlodipine sebaiknya hanya digunakan selama kehamilan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Amlodipine jika Anda sedang hamil atau menyusui.

Q&A

Q: Mana yang lebih baik, Candesartan atau Amlodipine?

Tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan ini. Obat yang lebih baik tergantung pada kondisi kesehatan individu, riwayat penyakit, dan respons terhadap pengobatan.

Q: Apakah Candesartan dan Amlodipine bisa dikombinasikan?

Ya, Candesartan dan Amlodipine dapat dikombinasikan jika dokter menganggapnya perlu.

Kombinasi ini dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang lebih baik daripada penggunaan salah satu obat saja.

Namun, kombinasi ini juga dapat meningkatkan risiko efek samping. Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risiko sebelum memutuskan untuk mengombinasikan kedua obat ini.

Q: Apakah Candesartan dan Amlodipine dapat menyebabkan batuk kering?

Batuk kering lebih sering dikaitkan dengan obat antihipertensi golongan ACE inhibitor, bukan ARB seperti Candesartan atau CCB seperti Amlodipine.

Namun, dalam kasus yang jarang, Candesartan dapat menyebabkan batuk kering.

Jika Anda mengalami batuk kering setelah mengonsumsi Candesartan atau Amlodipine, segera konsultasikan dengan dokter.

Q: Apakah Candesartan dan Amlodipine dapat memengaruhi fungsi ginjal?

Candesartan dan Amlodipine dapat memengaruhi fungsi ginjal, terutama pada orang dengan gangguan fungsi ginjal yang sudah ada sebelumnya.

Dokter akan memantau fungsi ginjal secara berkala jika Anda mengonsumsi Candesartan atau Amlodipine, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal.

Q: Apakah Candesartan dan Amlodipine dapat berinteraksi dengan obat lain?

Ya, Candesartan dan Amlodipine dapat berinteraksi dengan obat lain.

Beri tahu dokter tentang semua obat yang Anda konsumsi, termasuk obat resep, obat bebas, vitamin, dan suplemen herbal.

Dokter akan memeriksa potensi interaksi obat dan memberikan saran yang tepat.

Kesimpulan

Candesartan dan Amlodipine adalah dua obat antihipertensi yang efektif, namun mereka bekerja dengan cara yang berbeda.

Candesartan termasuk dalam golongan ARB, sedangkan Amlodipine termasuk dalam golongan CCB. Masing-masing obat memiliki indikasi, efek samping, dan pertimbangan keamanan yang berbeda.

Pilihan obat yang tepat tergantung pada kondisi kesehatan individu dan pertimbangan medis yang matang. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk menentukan obat antihipertensi yang paling sesuai untuk Anda.

Jangan pernah mengganti atau menghentikan pengobatan tanpa persetujuan dokter.

Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda memahami perbedaan antara Candesartan dan Amlodipine. Jaga selalu kesehatan jantung dan tekanan darah Anda!

Similar Posts