AzhimaSEO HackBelajar SEO DasarApa itu Bounce Rate & pengaruhnya pada ranking website

Apa itu Bounce Rate & pengaruhnya pada ranking website

bounce rate

Bounce rate dan cara optimasinya

Jika anda ingin menjadikan SEO sebagai Teknik pemasaran online andalan, maka mulailah mengakrabi diri dengan istilah Bounce Rate.

Ada ratusan faktor penentu peringkat website di Google Search. Dan Bounce rate adalah salah satunya.

Ini artinya, bounce rate akan berpengaruh pada tingkat keberhasilan anda dalam melakukan SEO. Secara tidak langsung akan berpengaruh juga pada bisnis anda.

Agar anda tidak sekedar tahu. Kami akan membahasnya lebih mendalam. Tidak sekedar pengertian Bounce Rate doank.

Kami berharap, dengan mengetahui dan memahami bagaimana bounce rate ini bekerja. Akan memberikan anda ide bagaimana cara mengoptimasinya sehingga memberikan dampak yang positif pada peringkat website.

Baik. Kita mulai dari pengertian Bounce Rate

Apa itu Bounce Rate

Agar persepsi kita sama tentang bounce rate, kita mulai dengan defenisi.

Bounce rate adalah istilah lain dari Rasio Pentalan. Merupakan metrik SEO yang mengukur persentase orang yang berkunjung ke halaman website tanpa melakukan interaksi apapun. Mereka sama sekali tidak mengeklik menu, internal link atau tombol call to action.

Intinya, mereka hanya membuka 1 halaman tanpa interaksi apapun.

Persentase rasio pentalan ini memberikan gambaran pada kita tentang kualitas dari halaman website kita. Biasanya diukur menggunakan persentase.

Semakin besar persentase rasio pentalan, ini berarti semakin jelek kualitas dari halaman website kita.

Peliknya, bounce rate yang tinggi sangat berpengaruh pada ranking website anda di Google Search. Karena ia merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan.

Untuk anda yang ingin tahu apa saja faktor penentu ranking website anda di Google, silahkan lihat disini : Faktor penentu Ranking website.

Lalu bagaimana cara mengetahui persentase rasio pentalan dari halaman website kita. Dan bagaimana pula mengoptimasinya sehingga dampaknya semakin bagus untuk SEO.

Cara menghitung Bounce Rate

Karena bounce rate disajikan berupa angka. Maka kita harus bisa menghitungnya.

Kita asumsikan total kunjungan website anda sebanyak 1000 kunjungan perbulan. Dan dari 1000 kunjungan tersebut, ada sebanyak 800 kunjungan yang terindikasi bounce.

Maka, persentase bounce rate anda adalah :

Pbr = (Jbr / Tkj) x 100% = (800 / 1000 )x 100% = 80%

Dimana :

Pbr = Persentase Bouce rate

Jbr = Jumlah bounce rate = 800 kunjungan

Tkj = Total kunjungan persatuan waktu = 1000 kunjungan

Dari hitungan diatas, nilai Bounce rate halaman website anda adalah 80%.

Apakah persentase tersebut tinggi atau rendah?

Nah, ini penting sekali untuk kita jawab. Karena berguna bagi kita untuk melakukan tindakan lanjutannya. Perlu dioptimasi atau tidak perlu sama sekali.

Bounce Rate sebuah website dikatakan tinggi atau rendah tergantung pada niche dan model bisnis dari website tersebut.

Persentase bounce rate untuk website berita tentu berbeda dengan website Toko Online. Begitu juga dengan website agency, blog adsense dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui apakah persentase Bounce website kita rendah atau tinggi, biasanya kita mengukurnya berdasarkan rasio pentalan rata-rata untuk model bisnis tersebut.

Jika website anda adalah portal berita, maka anda harus mengetahui nilai bounce rata-rata untuk website berita. Seperti itu pula untuk website toko online, agency maupun blog publisher seperti Google Adsense.

Cara menghitung Bounce Rate rata-rata

Sebelumnya kita singgung, untuk mengukur kinerja website. Kita harus mengetahui persentase bounce rata-rata untuk model bisnis tersebut.

Masalahnya, untuk mengukur bounce rate rata-rata ini bukanlah hal yang mudah.

Karena kita harus mengumpulkan data website seluruh dunia dari model bisnis yang sama dan kemudian menghitung bounce rate rata-ratanya.

Sehingga, kami memutuskan menggunakan salah satu website yang sudah umum kita kenal. Yakni Alexa.

Melalui website ini kita bisa mendapatkan informasi rasio pentalan website kita dan sekaligus persentase bounce rata-rata untuk model bisnis yang related dengan website kita.

Apakah ini akurat 100% ?

Kami tidak bisa menjamin. Tapi, setidaknya kita bisa mendapatkan informasi awal. Apakah website kita memiliki level bounce rate yang bagus atau tidak.

Cara mengurangi Bounce Rate

Bounce RateKita tahu, persentase bounce  yang besar pertanda buruknya kualitas halaman website kita. Sehingga perlu tindakan lebih lanjut untuk mengurangi persentase bounce rate tersebut.

Ada banyak cara yang bisa kita coba untuk mengurangi rasio pentalan. Mulai dari yang sederhana hingga yang paling rumit. Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah :

1. Optimasi Tag Description

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengoptimasi Tag Description di Google Search.

Salah satu factor yang menyebabkan tingginya persentase bounce rate adalah karena tidak relevan antara deskripsi yang dibuat di Tag Description dan konten yang disediakan.

Biasanya karena menggunakan Tag Title dan Tag Description yang “Clickbait”. Padahal isi dari halaman website tersebut biasanya saja.

2. Relevansi

Apa yang terjadi jika anda terdampar dihalaman yang tidak anda inginkan.

Biasanya langsung close.

Kasus ini banyak terjadi pada website under pop-up. Ketika kita klik halaman website, tiba-tiba terbuka halaman baru yang sama sekali tidak kita inginkan.

Saya pasti langsung tutup. Karena tidak sesuai keinginan.

Begitu juga jika anda berharap mendapatkan “Tutorial SEO Gratis”, namun saat masuk ke halaman website ternyata anda harus bayar dulu baru bisa akses konten.

Kemungkinan besarnya anda akan tutup itu halaman.

Dan kembali ke google untuk mencari panduan SEO Gratis sesuai keinginan anda.

Ini artinya, jangan pernah coba menipu pengunjung anda dengan membuat Tag Title dan Tag Description yang tidak sesuai dengan isi konten.

Kami melihat masih banyak yang mempraktekan Teknik seperti ini. Untuk meningkatkan CTR (Click Through Rate), mereka mencoba membuat title tag yang bombastis.

Padahal, Teknik seperti ini sama saja dengan bunuh diri.

Karena CTR itu tidak berdiri sendiri. Harus di ikuti dengan rasio pentalan yang juga bagus. Sehingga memberikan sinyal positif pada Google agar memberikan ranking dihalaman 1 Google.

Inilah yang kami praktekan selama bertahun-tahun. Sehingga 3 website Agency SEO kami bisa bertahan di halaman 1 selama bertahun-tahun lamanya.

Ada yang sejak 2015 masih nangkring di ranking 4 halaman 1 Google. Ada juga yang masih bertahan di ranking 1 page 1 Google untuk keyword super kompetitif dengan volume pencarian bulanan hingga 28 ribu pencarian.

3. Kualitas Konten

Ternyata tidak cukup “konten yang relevan” saja.

Anda juga harus menyediakan konten yang benar-benar dicari dan dibutuhkan oleh pengunjung.

Konten yang membuat mereka bergumam didalam hati, “ini dia yang gua cari”.

Salah satu ciri konten berkualitas adalah konten yang sesuai dengan search intent dari pencari informasi tersebut. Dan inilah alasannya mengapa kami sangat menganjurkan pada anda untuk selalu melakukan riset keyword dan Analisa competitor sebelum memulai proses SEO.

Konten yang berkualitas juga bisa dilihat dari isinya. Unik dan memberikan informasi yang benar-benar berguna bagi pengunjung.

Misalnya anda ingin menulis topik tentang SEO.

Sebelum mulai menulisnya, cobalah untuk melakukan riset terlebih dahulu. Apa masalah-masalah yang sering dihadapi terkait dengan SEO ini.

Setelah anda mengumpulkan sejumlah masalah yang dihadapi terkait dengan topik SEO. Mulailah untuk memecahkan masalah tersebut. Selanjutnya sajikan berbentuk tulisan.

Selain berdasarkan search intent, unik dan informatif. Pastikan juga konten tersebut disajikan dengan cara yang tepat.

Mulai dari gaya Bahasa, jumlah kata perkalimat, jumlah baris per paragraph penggunaan gambar dan video sehingga mendorong mereka untuk membaca hingga tuntas.

4. Internal Link

Selain relevansi dan kualitas konten. Anda juga bisa mengurangi persentase bounce rate dengan menggunakan Internal link secara tepat.

Bahkan, selain untuk mengurangi bounce rate. Internal link juga membantu kita agar google memberikan sitelinks di SERPs.

Terkadang, ada istilah-istilah tertentu yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Maka anda bisa membuatkan halaman khusus untuk menjelaskan istilah tersebut.

Kemudian pasang internal link menggunakan anchor text yang tepat menuju halaman tersebut.

Dengan cara ini, akan mengundang pengunjung untuk berinteraksi dengan halaman website kita. Dan sekaligus mampu menurunkan persentase rasio pentalan hingga puluhan persen.

Anda tidak perlu membuat puluhan internal link dalam 1 halaman website.Tidak perlu.

Cukup 2 – 5 internal link saja sudah cukup.

Yang paling berpengaruh adalah cara anda membuat internal link dan dimana posisi internal link tersebut. Jika bisa melakukannya dengan baik, bounce rate anda akan turun drastis.

Saat ini, rata-rata bounce rate website Agency kami dibawah 60%. Bahkan rata-rata dibawah 55%.

5. Readability

ReadabilityBagian ini sangat erat kaitannya dengan poin kualitas konten dan internal link.

Jika konten website disajikan dengan tingkat readability yang rendah. Tentu saja konten yang berkualitas dan internal link yang bagus tidak akan berdampak apa-apa.

Setidaknya, readability ini terkait dengan beberapa hal berikut : jenis font, ukuran font, judul, subjudul, penggunakan format list, quote, jumlah kata perkalimat, jumlah baris ber paragraph dan lain sebagainya.

Coba anda bandingkan.

Mana yang lebih enak membaca paragraph yang terdiri dari 2-3 baris dibandingkan dengan paragraph yang terdiri dari 5 sampai  6 baris.

Paragraf yang terdiri dari sedikit baris tidak saja enak dibaca. Tapi juga mudah dipahami.

Kami melihat, masih banyak pemilik website yang mengabaikan hal ini. Padahal, dampaknya sangat besar pada perubahan peringkat di Google Search.

6. Hindari Pop-up yang menutup halaman

Penulis cukup sering menemukan halaman website yang memiliki pop-up.

Biasanya pop-up yang mengajak untuk berlangganan menggunakan alamat email.

Sebagai strategi bisnis jangka Panjang ini bagus saja. Tapi, akan membuat tingkat bounce rate anda naik tajam.

Karena, mereka datang ke website anda bukan untuk berlangan email. Tapi, untuk mencari solusi dari problem yang mereka hadapi.

Dan seringkali, pop-up yang ditawarkan tidak relevan dengan artikel yang mereka kunjungi.

Mereka sedang mengunjungi halaman website yang membahas tentang “Cara jualan Online”. Sementara pop-up anda menawarkan diskon 80% saat membeli tema wordpress.

Sama sekali tidak nyambung.

Dan akhirnya sudah bisa kita tebak. Mereka akan tutup halaman website anda.

Sebenarnya ada banyak Teknik yang bisa anda lakukan untuk mengurangi bounce rate. Biasanya, beda industry tentu beda pula caranya.

Bounce rate yang bagus

Lalu berapa Bounce rate yang bagus?

Sebenarnya, tidak ada angka yang bisa mewakili bounce rate yang bagus untuk sebuah website. Karena,  beda niche akan beda pula angkanya.

Tapi, ada juga yang menghitungnya berdasarkan persentase bounce rata-rata untuk niche tersebut. Maka angka itulah bounce yang bagus.

Jadi, bounce rate yang bagus adalah persentase bounce rate dibawah rata-rata bounce rate untuk niche tersebut. Misalnya, 50%-60%.

Kesimpulan

Peringkat website dipengaruhi oleh banyak factor.

Tidak ada faktor yang benar-benar bisa berdiri sendiri. Semuanya saling terkait. Dan saat anda menyewa Jasa Konsultan SEO, biasanya mereka juga akan menjelaskan hal ini.

Ketika kami mengatakan CTR yang tinggi akan menaikan peringkat website anda. Itu tidak akan benar-benar terjadi jika rasio pentalannya juga tinggi.

Ini artinya, semua faktor penentu ranking harus anda optimalkan sebaik mungkin. Dan baik disini tidak harus masuk pada level sempurna.

Cukup 1 level berada diatas kompetitor anda sudah bisa dikatakan baik.

Dengan itu, sudah cukup alasan bagi google untuk memberikan peringkat yang lebih baik pada website anda.

Sampai jumpa dihalaman 1 Google.

Tulisan ini ditulis oleh Hidayat Mundana. Praktisi SEO Berpengalaman sejak 9 tahun lalu. Jika anda membutuhkan layanan Optimasi Website, silahkan hubungi kami melalui nomor kontak yang sudah disediakan diwebsite ini.

TOP